Jadikan Makanan sebagai Obatmu dan jadikan Obat sebagai Makananmu
Dalam berbagai kesempatan, Guru Kita Tuan Haji Ismail sering menyatakan
Jadikan makanan sebagai obatmu, dan jadikan obat sebagai makananmu.
Tahukah Anda arti sesungguhnya dari kalimat tersebut?
Jika dilihat konteks jaman kini, mungkin akan ada komentar:
Wah, ngeri sekali jika seperti itu. Obat kan isinya bahan-bahan kimia khusus? Masa kita harus minum obat terus? Apa tidak berbahaya?
Itulah bedanya. Prinsip thibunnabawi sangat berbeda dengan prinsip pengobatan dokter saat ini. Padahal sebenarnya dulu ilmuwan-ilmuwan Islam seperti Ibnu Sina dan Ibnu Al Baitar telah berhasil menjadikan makanan sebagai obat.
Seorang dokter akan meresepkan obat-obatan (dari bahan-bahan kimia) kepada pasiennya. Ada aturan minum khusus. Tidak boleh kurang atau berlebih, karena berpotensi berbahaya terhadap kesehatan.
Seorang herbalis dan terapis thibunnabawi akan meresepkan bahan-bahan alami kepada pasien, menyarankannya untuk menjalankan diet tertentu. Resep thibunnabawi berasal dari ALquran, sunnah dan riset para ilmuwan muslim. Untuk cara kedua ini, potensi berbahaya terhadap diet makanan alami ini tidak terlalu besar (bahkan boleh dianggap tidak ada, kecuali jika ekstrim).
Untuk penyakit degeneratif seperti diabetes, asam urat, darah tinggi dan sejenisnya, dokter akan memberikan obat yang harus selalu diminum oleh pasien agar penyakitnya tidak terasa gejalanya. Dalam banyak kasus, karena ketidaktahuan pasien, cara ini menimbulkan efek negatif seperti penyakit ginjal ataupun yang lainnya.
Berbeda dengan herbalis/terapis thibunnabawi, saran mereka adalah pasien menjalani diet tertentu dengan mengkonsumsi bahan-bahan alami. Pemilihan bahan-bahan alami ini, Insya Allah, akan memperbaiki penyebab penyakit degeneratif tersebut sehingga masalah penyakit tidak muncul lagi. Mengkonsumsi bahan-bahan alami ini dalam jangka panjang ikut membuat bagian tubuh lebih sehat juga.
So, Anda pilih mana?
Jalan herbalis dan thibunnabawi inilah yang dipilih oleh HPA. HPA menjadikan bahan-bahan alami (yang banyak ditemui di makanan/minuman kita) kemudian mengemasnya menjadi kapsul/spray/cairan yang dikonsumsi oleh pasien. Untuk orang sehat, cara ini juga dilakukan untuk menjaga kondisi (tentu saja dengan dosis yang berbeda).
Sebagai contoh, jika seseorang sering merasa sakit kepala, maka disarankan untuk selalu minum kopi RADIX agar penyebab sakit kepalanya hilang, Ini karena Kopi RADIX mengandung 7 herba khusus, yang Insya Allah menyeimbangkan kondisi tubuh sehingga penyebab sakit kepalanya hilang. Tidak hanya itu, ini berpotensi juga mencegah penyakit2 lain.
Untuk pengobatan biasa, jika sakit kepala kita disarankan minum obat-obat tertentu sehingga gejalanya akan hilang. Jika sakit kepala lagi, harus minum obat lagi. Begitu seterusnya. Kita tidak mungkin diminta untuk selalu minum bodrex, paramex dan sebagainya agar tidak sakit kepala kan? Karena obat-obat tsb hanya menghilangkan gejalanya saja.
Jadi, sudah paham kan? Oleh karena itu, mulai hari ini, mari kita jadikan makanan kita sebagai obat dan jadikan obat sebagai makananmu.
Comments
Post a Comment